🥊 Cerita Motivasi Ary Ginanjar

TrainingMotivasi ESQ Berawal dari sebuah mimpi Ary Ginanjar Agustian, kemudian dituangkan melalui tulisan tangan pada lembaran kertas - kertas bekas, goresan tangan yang melambangkan gemuruh jiwa diiringi tetesan airmata.. Mencerminkan kesungguhan akan pencarian makna, hingga lebih dari 5000 halaman merekam pengalaman, perasaan serta perjalanan pemikiran, hingga lahirnya sebuah visi, misi AryGinanjar Beri Motivasi Korban Gempa Padang. 05/10/2009, 10:45 WIB. Bagikan: Komentar . Editor. PADANG, KOMPAS.com — Master Trainer Ary Ginanjar, Senin (5/10) siang ini, akan memberikan motivasi bagi korban gempa di Padang, Trainingmotivasi, Pelatihan Sumber Daya Manusia untuk Motivasi yang digagas oleh salah satu Motivator Terbaik Indonesia DR H. C Ary Ginanjar Agustian. Training Motivasi ESQ diselenggarakan oleh lembaga Training Terbesar yang bergerak ke seluruh Indonesia maupun mancanegara, memberi pelatihan motivasi sumber daya manusia kepada 1 juta lebih alumni. P57Pk. FOUNDER ESQ Group Ary Ginanjar Agustian memberikan motivasi kepada 400 jaksa muda peserta Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa angkatan LXXX 80 Gelombang I. Acara digelar Badan Diklat Kejaksaan Agung di Grand Cempaka Resort, Megamendung, Bogor, Jumat-Minggu 12-14 Mei dengan tema "Jaksa BerAKHLAK untuk Indonesia Maju". Ary Ginanjar menegaskan kepada calon jaksa bahwa dalam menjalankan profesi, niat harus dibenahi terlebih dulu. “Semua tergantung dari apa niat kita. Bermula dari niat. Dan secara umum, niat kita ada tiga niat jaksa muda, yakni strong why, big why, dan grand why." Dia menyebutkan bahwa strong why berarti memiliki niat berdasarkan materi. Seperti ingin mendapat pekerjaan untuk bisa memiliki uang yang dirasa semakin banyak memiliki uang, akan semakin banyak pula kebahagiaan yang didapat. "Dengan niat yang didorong melalui strong why, peserta berkeinginan jumlah gaji, memiliki rumah, ingin memiliki mobil dengan merek tertentu. Semua berpacu pada materi finansial saja," ucapnya. Menurut Ary Ginanjar adalah bahaya jika seorang jaksa berorientasi pada materi saja, niat oleh strong why saja. Akan timbul hedonisme, karena kecintaan akan materi. Hidupnya difokuskan untuk terus menambah materi. Kebahagiaannya akan didapat ketika terus menerus mendapat materi lebih, tidak cukup dengan merek A akan terus menambah ke merek B, dan seterusnya. Tidak jauh berbeda dengan niat yang kedua, yakni big why. Dorongan untuk bisa mendapatkan gelar, harga diri, ingin dihormati, disanjung, dibanggakan. Yang berbentuk secara emosional, mendapatkan gelar jaksa membuat diri berbangga hati. "Dorongan big why juga bisa sangat berbahaya jika niat ini hadir dalam hati seorang jaksa. Yang mana niat dari big why akan menghasilkan flexing unjuk diri. Semakin dihargai, semakin dihormati, semakin bahagia," imbuh Ary Ginanjar. Untuk itu, dia mengingatkan perlu perlu dipahami bahwa ketika seseorang salah set up diri, mereka akan celaka. "Ucapan saya hanya akan menjadi ucapan. Yang akan membuat keputusan adalah diri kalian. Maka berubahlah lebih baik jika kalian membuat keputusan," Ary mengingatkan. Niat mulia Kemudian ia menyampaikan tipe ketiga niat dari seorang jaksa yaitu grand why. Niat ini di atas finansial, di atas eksistensi, di atas harga diri. Sesuatu yang amat besar menjadi sebuah purpose dan panggilan hati bersumber dari Tuhan. Keinginan untuk dapat menegakkan keadilan di Indonesia serta mencari ridha Tuhan Yang Esa. “Jika tidak punya grand why, akan jadi apa jaksa di Indonesia? Apabila hanya berdasar strong why, mudah saja disuap. Kita patahkan strong why dan big why. Kita jadikan jaksa grand why yang tidak bisa disogok oleh berapa besar nominal uang. Orang-orang seperti ini akan dicintai oleh negara," tuturnya. Sebanyak 400 jaksa muda dalam seminar ESQ tersebut bertekad akan meluruskan niat. Semua gemuruh akan semangat menegakkan keadilan, memajukan Indonesia terdengar dalam ruang besar. "Catat baik-baik malam ini, kita buat keputusan pada 12 Mei 2023 pada pukul dan disaksikan oleh senior-senior. Kalian akan menjadi jaksa yang dibanggakan kedua orangtua. Indonesia akan bersandar kepada keadilan jaksa!," tutup Ary Ginanjar. N-2 Kisah hidup Ary Ginanjar perlu diketahui supaya bisa dijadikan motivasi untuk mengikuti jejak kesuksesannya menjadi trainer internasional. Yang perlu dijadikan inspirasi juga dari seorang trainer yang bernama lengkap Ary Ginanjar Agustian adalah bagaimana beliau mampu bangkit dari keterpurukan. Sampai-sampai ia merasa kehilangan segala kebahagiaannya. Ini dia potret kisah hidup Ary Ginanjar. Melewati Masa-Masa Sulit Ary Ginanjar sukses menjadi seorang trainer terkemuka di dunia diawali dengan mengalami hal-hal buruk. Salah satunya adalah perusahaan yang dikelolanya mengalami kebangkrutan. Padahal dia harus memenuhi kebutuhan keluarganya termasuk 3 anak yang bersamanya. Dalam keadaan yang tidak pasti tersebut akhirnya Ary Ginanjar kembali ke Jakarta. Meninggalkan kota Denpasar Bali yang telah memberikan dia berbagai macam pengalaman dalam berbisnis. Membuat Buku ESQ Pertama Ketika Ary Ginanjar kembali ke Jakarta, ia membawa beberapa karyawan yang setia kepadanya. Karena beliau memang seorang trainer sejati yang disukai banyak orang. Salah satu penyebabnya karena dia tidak pernah terlambat memberikan gaji bawahan. Ketika sudah sampai di Jakarta beliau mulai menyewa sebuah kantor di daerah Blok M. Di kantor baru tersebut Ary Ginanjar mulai menulis sebuah buku. Di dalam buku tersebut berisi tentang prinsip hidup yang menjadi pegangannya. Sehingga ia mampu mendapatkan kesuksesan-kesuksesan bisnis di Bali. Ary Ginanjar yakin bahwa buku yang ditulisnya tersebut akan membawa ia kepada kesuksesan yang baru. Bahkan buku tersebut bisa menjadikannya populer dan top. Ironinya keinginan Ary Ginanjar tersebut justru tidak dipercaya oleh keluarganya sendiri termasuk adik-adiknya. Otomatis yang menjadi pendukung penuh adalah sisa karyawannya. Namun Ary Ginanjar tidak patah arang. Dia terus menulis buku tersebut dengan bantuan beberapa karyawan. Alhasil dirilislah buku perdana yang diberi judul Rahasia Kecerdasan Emosional dan Spiritual dari 6 rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Buku Ditolak Penerbit Di dalam penerbitan buku tersebut bukan berarti tidak menuai masalah. Justru banyak penerbit besar yang menolak buku untuk diterbitkan. Namun Ary Ginanjar tidak putus asa. Akhirnya pada tahun 1999 beliau pun mencetak dan menerbitkan buku pertamanya itu sendirian. Buku ESQ karya Ary Ginanjar Agustian berhasil diterbitkan pada tahun 1999. Tak disangka buku yang sempat ditolak oleh penerbit penerbit salah tersebut justru Laku keras. Bahkan keinginannya untuk tampil di acara-acara televisi menjadi nyata. Membangun Training ESQ Karena popularitas Ary Ginanjar sudah meningkat maka banyak sekali masyarakat yang meminta untuk diadakan kelas tutorial atau training. Akhirnya pada tahun 2000 Ary Ginanjar mulai membuka training ESQ untuk khalayak ramai. Demikian kisah hidup Ari Ginanjar sebagai penemu ESQ. Yang mana pada tahun 2012 temuan Ary Ginanjar tersebut dianggap sebagai hak kekayaan intelektual oleh negara Republik Indonesia. Jakarta - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia BPSDM Kementerian Dalam Negeri Kemendagri menggelar Rapat Koordinasi Nasional Rakornas Tahun 2023 dengan menggandeng pendiri ESQ Group Ary Ginanjar Agustian guna memaparkan mengenai transformasi ASN Ber-AKHLAK. Dalam pemaparannya, Ary menegaskan bahwa dalam rangka membangun percepatan pengembangan kompetensi aparatur sipil negara ASN, BPSDM Kemendagri seharusnya tidak hanya bicara soal anggaran atau sistem, namun merancang tentang kualitas ASN agar memiliki core values Ber-AKHLAK. "BPSDM jangan hanya bicara soal strategi, anggaran, sistem, namun bicara mengenai ASN adalah bicara manusia-manusianya. Berbicara mengenai manusia sesungguhnya bicara tentang perilaku manusia, maka dari itu presiden RI meluncurkan core values Ber-AKHLAK," ujar Ary melalui siaran pers, Selasa 6/6/2023. Ber-AKHLAK adalah Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Apalagi, menurutnya, pada kondisi saat ini yang sedang mengalami guncangan VUCA yaitu Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity, sehingga perubahan terjadi begitu cepat, kehidupan penuh dengan ketidakpastian, dan aturan yang dibuat begitu banyak sehingga menjadi kompleks serta penuh ambigu. Diperlukan fondasi yang kokoh untuk mempertahankan ASN dan Indonesia guna mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu dengan memiliki core purpose tujuan-tujuan dasar dan core values nilai-nilai dasar. “Yang kita butuhkan SDM yang agility, sanggup menghadapi berbagai perubahan. Change agility, mental agility, people agility, learning agility, dan result agility,” pungkas Ary. Pegawai Kemenkeu Diminta Perkuat Fondasi dengan Core Values Ber-AKHLAK KLHK Dapatkan Penghargaan Nomor 1 Ber-AKHLAK Nilai Harmonis dari ESQ Kalteng Raih Penghargaan ESQ, Ary Ginanjar Apresiasi Kemendagri Gaungkan Ber-AKHLAK Presiden Jokowi mencanangkan perilaku core values Aparatur Sipil Negara ASN dengan tagline "BerAKHLAK" yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan Akuntabel Kompeten Harmonis.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

cerita motivasi ary ginanjar