🐈 Jelaskan Mengenai Penyajian Musik Dari Kalimantan Selatan

moralitasharus diselipkan dalam sebuah karya seni, yaitu dalam penyajian musik tradisional yaitu musik panting yang berasal dari Kalimatan selatan. Memberikan nilai-nilai moral dan humanismenya dalam pembahasan ini saya ingin meneliti mengenai nilal-nilai sosial dalam penyajian musik panting. Peneliti melakukan penelitian di Kalimantan Selatan. Yuk simak daftar 8 senjata tradisional Kalimantan Selatan yang lebih dari sekedar senjata. 1. Mandau. Tak hanya Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan juga memiliki senjata tradisional bernama Mandau. Ini karena Suku Dayak tak hanya bermukim di kawasan Kalimantan Timur tetapi juga di bagian Kalimantan Selatan. C Upacara Adat Perkawinan. Perkawinan adat Banjar dipengaruhi oleh ajaran agama Islam. Dalam perkawinan Banjar, tampak jelas besarnya penghormatan terhadap wanita. Hal itu merupakan penerapan dari ajaran Islam yang meyakini bahwa "surga ada di bawah telapak kaki ibu" dan "wanita itu adalah tiang negara". Adapuncara memainkan alat music ini yaitu dengan memukul sepasang tongkat pemukul. 3. Sampek. Nah, alat music yang satu ini terkenal asal suku Dayak yang tentunya tersebar di pulau Kalimantan. Salah satunya Kalimantan selatan. Uniknya dari alamt music sampek yakni pembuatannya yang sangat teliti hingga memakan waktu berminggu-minggu. Pandaz musisi zaman sekarang poles lagu Banjar penuh kreativitas. Minggu, 14 Februari 2021 15:21 WIB. Pandaz saat berkunjung ke Kantor ANTARA Biro Kalimantan Selatan di Banjarmasin. (ANTARA/Firman) Harapannya dengan menggarap lagu Banjar dengan versi sendiri yaitu genre EDM (Electronic Dance Music) tapi tidak terlalu keras agar bisa didengar DodolKandangan. Oleh oleh khas Kalimantan Selatan berikutnya adalah dodol kandangan. Untuk bahan dodol ini memang serupa dengan dodol lainnya yakni beras ketan dan gula aren. Dodol kandangan ini bisa anda dapatkan dari mulai 3 ribu hingga 10 ribu tergantung dari ukuran yang bisa tahan hingga beberapa hari. danpencon. Gamelan Banjar yang ada di Kalimantan Selatan dilihat dari strata sosialnya yang memiliki budaya gamelan ada dua versi yaitu : Gamelan Banjar versi kraton dan Gamelan Banjar versi kerakyatan. Gambar 4. Gamelan Banjar versi Rakyatan Sumber : Foto koleksi Museum Lambung Mangkurat, Wikimedia Berikut pembahasan sepintas mengenai kedua Program Belajar dari Rumah di TVRI pada Rabu, 29 April 2020 menayangkan kebudayaan Kalimantan Selatan. Pertanyaan yang diajukan dalam acara itu yakni: Tuliskan 3 hal yang khas dari daerah Kalimantan Selatan yang sudah kamu lihat di tayangan tadi! Jawaban: Ada beberapa kebudayaan khas Kalimantan Selatan yang ditampilkan yaitu: Dikitipidawang (2x), Ampar ampar pisang, Pisangku balum masak. Masak bigi di hurung bari-bari, Masak bigi di hurung bari-bari. 3. Paris Berantai. Lagu Daerah Kalimantan Selatan yang satu ini diciptakan oleh H. Anang Ardiansyah. Lagu i i sangat populer dan terkenal di Tanah Kalimantan. NclFD. - Kalimantan Selatan adalah provinsi Indonesia yang memiliki penduduk asli yang disebut dengan Suku Dayak. Seiring dengan berkembangan jaman, Kalimantan Selatan mulai dimasuki oleh orang luar seperti Melayu, Jawa, Bugis, China, Arab, dan Suku Melayulah yang diperkirakan datang terlebih dahulu ke Kalimantan Selatan bahkan sebelum berdirinya Kerajaan banjar. Walaupun merupakan pendatang, Suku Melayu menjalin hubungan harmonis dengan Suku Dayak. Bahkan di antara kedunya terjadi penrcampuran darah yang menghasilkan suku baru yaitu Suku Banjar. Seperti suku-suku lainnya, Suku Banjar juga memiliki bahasa, adat-istadat, serta keseniannnya sendiri. Salah satu hasil kebudayaan Suku Banjar Kalimantan Selatan adalah alat musik Panting. Baca juga Daftar Alat Musik Tradisional di Indonesia Lupi Anderiani dalam jurnal berjudul Musik Panting di Desa Barikin Kalimantan Selatan Kemunculan, Keberadaan, dan Perubahannya 2016, menyebutkan bahwa istilah panting diambil dari teknik memainkan alat musik tersebut dengan cara dipanting atau musik panting terbuat dari kayu nangka dan memiliki bentuk seperti mandolin dan gitar namun lebih ramping. Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pada bagian tubuh panting terdapat lubang kecil untuk resosnanasi suara sedangkan bagian bawahnya ditutupi oleh kulit binatang. Panting hanya memiliki empat buah dawai dan biasanya diukir dengan ukiran khas banjar. Alat musik panting biasanya tidak dimainkan sendirian, namun secara bersamaan dengan alat musik lainnya dan disebut dengan musik panting. Alat musik Panting khas Kalimantan SelatanMenurut Warisan Budaya Takbenda Indonesia, musik panting memainkan alat musik panting bersamaan dengan alat musik lainnya seperti babun kendang, gong, biola, ketipung, marawis, dan alat musik lainnya untuk mendapatkan irama yang merdu dan meriah. Baca juga Ganda, Alat Musik Daerah Sulawesi Tengah Rima Suryana dalam jurnal berjudul Nilai-Nilai Sosial dalam Penyakian Musik Panting di Banjarmasin 2015, menyebutkan bahwa musik Panting memiliki nilai-nilai luhur yang terkandung berupa nilai religius, pendidikan, moral, estetis, dan adat istiadat yang disampaikan melalui musik kepada anggota masyarakat yang mendengarnya. Sehingga syair-syair merdu yang dimainkan musik panting sarat akan petuah dengan alunan menghanyutkan pendengarnya. Jika pada zaman dahulu panting hanya dimainkan dalam upacara dan ritual adat Suku Banjar, namun dewasa ini musik panting dilakukan dalam segala macam perhelatan seni, pernikahan, acara besar, hiburan, dan juga sebagai pengiring berbagai tarian tradisional. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. - Kalimantan Tengah memiliki banyak hutan dan sungai seperti Kapuas, Lamandau, Barito, dan lainnya. Kalimantan Tengah pada dahulunya diduduki oleh penduduk aslinya yang bernama Suku Dayak. Sidik R. Usop dalam jurnal berjudul Ruang Masyarakat dalam Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Kasus Program Redd+ di Kalimantan Tengah 2012, menyebutkan bahwa kelompok etnis Dayak di Kalimantan tengah terdiri atas 83 subetnis Dayak Ngaju, delapan subetnis Dayak Maanyan, 21 subetnis Dayak Lawangan, delapan subetnis Dayak Dusu, dan 61 subetnis Dayak Ot Suku Dayak yang tersebar di seluruh Kalimantan Tengah memberikan banyak budaya, salah satunya dalam bidang kesenian. Kesenian Kalimantan Tengah yang dipengaruhi budaya Suku Dayak dapat dilihat dari alat musiknya. Dua di antaranya adalah Alat musik Japen Japen adalah alat musik tradisional Kalimantan Tengah yang bentuknya menyerupai kecapi, gitar, atau mandolin. Japen adalah hasil akulturasi budaya Suku Dayak dengan pedagang China yang masuk ke tanah Kalimantan Tengah untuk berdagang. Baca juga Alat Musik Panting Khas Kalimantan Selatan Japen terbut dari kayu dan dilengkapi dengan empat buah senar. Bagian badan Japen juga dihiasi dengan ornament khas Suku dayak yang memiliki banyak makna dawai Japen dipetik, akan menghasilkan nada yang unik namun akan terdengar sedikit mirip dengan musik kebudayaan Tionghoa. Youtube/Humbang Mas [Tangkapan Layar] alat musik Garantung, Kalimantan Tengah Alat musik Garantung Alat musik garantung adalah alat musik tabuh yang bentuknya mirip dengan gong. Ada dua buah pendapat tentang asal-usul garantung. Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada satu pendapat yang menganggap garantung adalah hasil akulturasi budaya Dayak dengan Jawa, namun ada juga yang beranggapan garantung adalah hasil akulturasi budaya Dayak dengan China Selatan Yunan. Garantung adalah alat musik yang sakral bagi masyarakat Suku Dayak Ngaju karena merupakan pengiring penting dalam upacara tiwah upacara kematian. Baca juga Ganda, Alat Musik Daerah Sulawesi Tengah Kadek Sukiada dalam jurnal berjudul Panca Yadna dalam Ritual Keagamaan Hindu Laharingan di Kalimantan Tengah 2019, menyebutkan bahwa upacara tiwah adalah ritual mengantarakan roh atau arwah menuju Lewu Latu surge dalam bahasa Sangiang sehingga bisa hidup damai dan tenteram di alam Sang Kuasa. Dalam upacara tiwah garantung dimainkan dalam ritme yang cepat untuk mengiringi jenazah ke alam lewu watu embari melepas kesialan dan bala bagi keluarga yang ditinggalkan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 8 menit membaca Luasnya Indonesia, membuat deretan kesenian tradisional Kalimantan Selatan, juga patut untuk diketahui. Pasalnya, beberapa seni tari hingga alat musik tradisional di daerah ini, sudah tidak lagi banyak diketahui, bahkan keberadaannya, telah di ambang kepunahan. Tidak mau bukan, jika keragaman seni Indonesia, khususnya kesenian tradisional Kalimantan Selatan punah, diambil negara lain, dan lainnya? Maka dari itu, untuk para generasi baru, penting untuk melestarikan, atau setidaknya mengetahui. Ada 3 Kesenian Tradisional Kalimantan Selatan di Ambang Kepunahan Apa saja tiga kesenian tradisional Kalimantan Selatan yang berada di ambang kepunahan tersebut? Ya, itu adalah Bagandut, Baandi-andi, dan Balamut. Dilansir dari tidak hanya tiga kesenian tersebut, setidaknya masih ada empat alat musik tradisional, yang juga sudah mulai jarang ditemui. Empat alat musik itu adalah Kuriding, Garupai, Kurung-kurung, dan Bunggut. Baca Juga 9 Kesenian Tradisional Khas Jawa Barat Bahkan, untuk kesenian tradisional Kalimantan Selatan Baandi-andi, hanya tersisa dua orang yang masih mampu membawakannya. Mereka adalah Aban dan Aluh, yang sudah lanjut usia, yakni Aban berusia 94 tahun dan Aluh 60 tahun. Kesenian Tradisional Dikalahkan Gadget Sungguh sangat miris mendengarnya, jika kesenian asli Indonesia, sudah berada di ambang kepunahan, karena sudah tidak ada yang melestarikannya. Pasalnya, kini hal-hal yang berbau tradisional sudah mulai ditinggalkan, dan digantikan dengan teknologi modern, serta gadget sebagai mainan anak zaman sekarang. Sehingga, kecanggihan teknologi, membuat generasi penerus lebih memilih gadget, ketimbang belajar dan mengetahui kesenian tradisional. Sebenarnya, tidak ada salahnya kamu bermain gadget, namun pastikan dengan kecanggihan teknologi, kamu juga bisa sambil belajar dan mencari informasi terkait kesenian tradisional Indonesia, khususnya kesenian tradisional Kalimantan Selatan. Kesenian Tradisional Kalimantan Selatan Nah, buat kamu yang masih belum tahu, apa saja sih, kesenian tradisional Kalimantan Selatan, yuk simak rangkumannya berikut ini. 1. Tarian Tarian kesenian tradisional Kalimantan Selatan, tentunya memiliki ciri khas tersendiri. Hal tersebut tercipta dari latar belakang budaya yang berbeda, yang mewarnai kesejarahan masyarakatnya. Sehingga, daerah ini tentunya punya keunikan yang tidak dimiliki daerah lain. Untuk kesenian di Kalimantan Selatan ini, didominasi oleh Suku Banjar dan Suku Dayak Meratus. Dari dua suku tersebut, setidaknya kami akan rangkum menjadi delapan tarian tradisional Kalimantan Selatan. Meski tidak mencakup semuanya, namun beberapa tarian tradisional Kalimantan Selatan, yang dilansir dari berbagai sumber ini, semoga bisa membuka mata bahwa kesenian tradisional tak kalah bagus dan indah. Tari Gandut Bagandut Tarian tradisional Kalimantan Selatan yang pertama adalah Tari Gandut atau Bagandut. Tari ini juga disebut hampir mirip dengan Tari Ronggeng dari Sumatera dan Tari Tayub dari Jawa. Tarian khas Kalimantan Selatan ini, awalnya populer hanya di lingkungan istana. Namun, akhirnya tarian ini pun juga mulai populer di kalangan masyarakat biasa, sekitar 1860-an. Uniknya, para penari yang cantik dan pandai menari ini juga harus menguasai bela diri dan mantra-mantra tertentu. Bukan tanpa tujuan, hal ini dilakukan untuk melindungi diri dari tangan-tangan jahil penonton. Para penonton jahil tersebut, biasanya menggunakan ilmu hitam untuk mencoba memikat para penari. Namun, tarian ini tetap lestari, khususnya di Kabupaten Tapin. Tari Babangsai Tarian selanjutnya adalah Tari Babangsai, yang merupakan tarian dari Suku Dayak Meratus. Tarian ini juga biasa disajikan dalam upacara Aruh Ganal. Tidak hanya itu, Tarian Babangsai juga sering disajikan untuk acara kenduri besar atau panen raya. Adapun tujuannya sebagai ungkapan rasa syukur, atas rasa gembira dari berhasilnya panen padi. Untuk Aruh Ganal sendiri adalah acara tahunan bagi masyarakat adat Lokasado Hulu Sungai di Kalimantan Selatan. Selain tujuan di atas, tarian ini tentunya bisa disajikan sebagai hiburan untuk masyarakat. Tari Radap Rahayu Dikenal sebagai tarian tolak bala, Tarian Radap Rahayu zaman dulu merupakan tarian klasik yang bersifat sakral. Tarian ini memiliki penari berjumlah ganjil, dan tidak hanya tarian, tapi juga diselingi dengan syair, yang isinya bisa mengundang makhluk halus. Pernah hampir punah, namun pada 1928, tarian ini hidup kembali oleh tokoh masyarakat Banjar, yaitu Kiai Amir Hasan Bondan. Tari Radap Rahayu juga sering dijadikan tari penyambutan, semenjak punah dan mengalami banyak perubahan. Tari Tirik Lalan Kesenian tradisional Kalimantan Selatan berupa Tarian Tirik Lalan, ini merupakan perkembangan dari tari Gandut di Kabupaten Tapin. Ada cerita yang ada di dalam tarian tersebut. Intinya tarian ini menggambarkan bujuk rayu seorang laki-laki, terhadap wanita yang dicintainya, agar diizinkan pergi untuk suatu urusan. Tari Kanjar Selanjutnya ada Tari Kanjar atau biasa disebut Kakanjaran. Tarian khas Kalimantan Selatan ini, berasal dari Suku Dayak Meratus, dan dikembangkan di Kecamatan Lokasado. Disajikan sebagai hiburan, tarian ini juga biasa digelar para aruh kenduri, khususnya yang berkaitan dengan padi, seperti sukses panen. Tari Baksa Kembang Tarian yang tumbuh dan berkembang di Kerajaan Banjar, selain Tari Radap Rahayu adalah Tari Baksa Kembang. tarian ini bisa disajikan secara tunggal maupun kelompok, dan biasanya berjumlah ganjil. Mengapa namanya Baksa Kembang? Hal itu dikarenakan, tarian ini menggambarkan kebiasaan gadis remaja dalam merangkai bunga di halaman istana Banjar. Tarian ini juga sering disajikan untuk menyambut tamu-tamu agung, dan dilakukan oleh putri-putri keraton. Tari Tantayungan Berbeda dari tari-tarian sebelumnya, karena Tari Tantayungan ini menggunakan properti topeng. Tarian adat kesenian tradisional Kalimantan Selatan ini, merupakan tarian khas masyarakat Barikin di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Namun, saat ini Tari Tantayungan sudah jarang dimainkan, karena dalam tarian ini, salah satu penarinya harus berasal dari garis keturunan leluhur di sana. Pasalnya, tarian ini sangat sakral, karena penarinya seringkali kerasukan roh-roh leluhur, yang dulunya juga seorang penari Tari Tantayungan. Tari Tandik Balian Tarian yang terakhir adalah Tari Tandik Balian, yang dikenal sebagai tarian upacara pengobatan pada suku Dayak, Bawo, Dayak Dusun, Dayak Maanyan, Dayak lawangan, Dayak Benuaq, dan Dayak Bukit. Selain pengobatan, tarian tentunya juga disajikan untuk dinikmati sebagai atraksi seni yang menarik. 2. Alat Musik Selain tarian, kesenian tradisional Kalimantan Selatan juga punya alat musik tradisional, yang tak kalah eksotis. Nah, berikut akan dirangkum setidak 12 alat musik tradisional Kalimantan Selatan, yang tak boleh kamu lewatkan. Gamelan Banjar Alat musik tradisional khas Kalimantan Selatan yang pertama adalah Gamelan Banjar. Ada dua jenis gamelan yang ada di dalam masyarakat Suku Banjar, yakni versi keraton dan versi kerakyatan. Gamelan Banjar sendiri sudah ada sejak abad ke-14. Adapun kesenian ini pertama kali diperkenalkan oleh Pangeran Suryanata ke Kalimantan Selatan. Alat Musik Bumbung Terbuat dari bambu, alat musik Bumbung ini merupakan hasil modifikasi dari Bumbung Lamang beras ketan yang dibakar dalam bambu. Selain itu, alat musik ini juga memiliki tujuh nada dasar. Alat Musik Kalampat Alat musik kesenian tradisional Kalimantan Selatan yang berikutnya ini adalah Kalampat. Alat musik pukul berupa gendang ini, terbuat dari batang batung atau bambu tebak, dengan ukuran diameter yang besar. Untuk cara memainkannya, bisa dengan cara dipukul, menggunakan pemukul dari rotan. Alat Musik Kintung Mirip alat musik Angklung, Kintung juga terbuat dari bambu, dan memiliki tujuh ruas bambu, yang masing-masing berukuran berbeda-beda. Setiap ukuran Kintung, ternyata juga memiliki nama yang berbeda, yakni hintalu randah, hintalu tinggi, tinti pajak, tinti gorak, pindua randah, pindua tinggi, dan gorak tuha. Untuk, cara memainkannya, yakni dengan dipukul menggunakan sepasang tongkat pemukul. Alat Musik Panting Terlihat seperti alat musik gambus, alat musik Panting ini memiliki ukuran yang lebih kecil. Panting sendiri diambil dari kata memanting, yang dalam bahasa Banjar berarti memetik. Panting biasa dimainkan secara solo, namun semakin ke sini, panting lebih menarik jika dimainkan bersamaan dengan alat musik lainnya. Alat Musik Kalang Kupak Terbuat dari bambu yang tipi, alat musik Kalang Kupak terdiri dari delapan ruas bambu, yang masing-masing dipotong menjadi setengah, dan meruncing di bagian ujung. Ruas-ruas bambu tersebut lalu disatukan dengan serat rotan, hingga membentuk alat musik calung dari Jawa Barat. Sarunai Banjar Untuk alat musik tradisional berikut ini adalah Sarunai Banjar. Alat musik ini adalah alat musik tiup khas Suku Banjar, yang memiliki bentuk seperti terompet. Alat musik ini, terbuat dari daun kelapa kering, yang berfungsi sebagai tempat tiup. Serunai biasa dimainkan bersama dengan gendang dan gong. Alat Musik Terbang Lamut Seperti namanya, alat musik Terbang Lamut ini merupakan alat musik yang digunakan sebagai pendukung kesenian Lamut Balamut, yakni sebuah seni sastra tutur sebagai hiburan masyarakat Banjar. Alat Musik Kurung-Kurung Jika bicara alat musik tradisional yang unik, jawabannya adalah Kurung-kurung. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu panjang, yang dipadu dengan bambu dibagian bawahnya. Cara memainkannya, cukup diletakan ke tanah, maka Kurung-kurung akan menghasilkan suara dengan nada yang berbeda. Alat musik ini biasa dimainkan berkelompok dan beberapa kurung-kurung. Alat Musik Kuriding Nah, kalau alat musik Kuriding ini merupakan alat musik khas Kalimantan Selatan, yang dibuat oleh nenek moyang Suku Banjar. Mengapa namanya Kuriding? Hal itu dikarenakan bunyi yang dihasilkan terasa nyaring, dan merdu. Kuriding terbuat dari pelepah pohon enau, bambu, atau kayu, yang dibentuk menyerupai persegi panjang, dan ujungnya dibuat bulat. Alat Musik Sampek Kesenian tradisional Kalimantan Selatan berupa alat musik yang terakhir adalah Sampek. Alat musik tradisional Suku Dayak ini, telah tersebar di Pulau kalimantan, termasuk Kalimantan Selatan. Sampek sendiri terbuat dari berbagai jenis kayu, tapi seringnya menggunakan kayu arrow, kayu kapur, dan kayu ulin. Senarnya berjumlah 3,4, atau 6, bahkan untuk ukuran Sampek sendiri bisa disesuaikan dengan keinginan pembuatnya. Baca Juga 18 Kesenian Tradisional Khas Jawa Tengah Terbang Mahidin Terlihat seperti gendang, Terbang Mahidin merupakan alat musik tradisional khas Banjar. Alat musik ini terbuat dari kayu pohon nangka, dengan bagian atas yang ditutup membran berupa kulit kambing, yang sudah kering. Nah, itu dia beberapa informasi terkait kesenian tradisional Kalimantan Selatan, baik tarian maupun alat musik. Dengan mengetahui kesenian yang sudah hampir punah ini, seharusnya kita merasa bangga, karena Indonesia memiliki banyak budaya yang wajib untuk dilestarikan. Yuk, ikut lestarikan kesenian tradisional Kalimantan Selatan, dengan cara cintai budaya sendiri, agar tidak membuatnya punah. Nah, buat kamu yang merupakan masyarakat luar Kalimantan, dan ingin mempelajari budaya Kalimantan Selatan, yuk buat perencanaan perjalanan sekaligus liburan. Meski pandemi Covid-19 belum usai, kamu bisa melakukan perjalanan budaya setelah wabah ini berakhir. Agar perjalanan budaya terasa lebih hemat, sebaiknya kamu memiliki kartu kredit, yang bisa memberikanmu banyak keuntungan. Pasalnya, ada beragam kartu kredit yang dikhususkan untuk liburan, yang bisa kamu pilih untuk rencana perjalanan budayamu nanti. Yuk, persiapkan dulu kartu kredit terbaik untuk liburan, yang bisa kamu lakukan melalui Tidak perlu keluar rumah, kamu cukup mengajukan kartu kredit di secara online. Jadi, tunggu apa lagi? Segera ajukan kartu kredit terbaik pilihanmu, hanya di dan buat perjalanan budayam menyenangkan! Lebih seperti ini

jelaskan mengenai penyajian musik dari kalimantan selatan